Apple
lagi-lagi berhadapan dengan otoritas hukum Amerika Serikat. Tapi, kali
ini perusahaan pembuat iPhone itu tidak sedang menghadapi persoalan
paten.
Jaksa Distrik San Francisco meminta Apple untuk segera membuat fitur tambahan, yaitu tombol "penghancur" pada perangkat canggihnya, iPhone.
Hal ini ditujukan untuk menekan peningkatan pencurian ponsel pintar Apple tersebut.
Tombol tersebut diharapkan dapat mematikan fungsi ponsel secara total ketika diambil oleh pencuri. Dengan demikian, harga produk curian Apple itu bisa jatuh di pasar gelap Amerika Serikat.
Permintaan itu sudah disampaikan jaksa setempat, George Gascon, kepada perwakilan Apple, sekitar pekan lalu.
Di seluruh wilayah AS, The Huffington Post melansir, Kamis 4 April 2013, polisi melaporkan lonjakan pencurian ponsel dan tablet, yang umumnya adalah iPhone dan iPad. Belakangan diketahui, barang curian itu diperjualbelikan lagi secara bebas di seluruh wilayah.
Menurut catatan kepolisian, dari 3.190 kasus perampokan yang terjadi di San Francisco pada tahun lalu, hampir separuh atau 1.470 kasus adalah pencurian smartphone juga tablet.
Sayang, pertemuan dengan pihak perwakilan Apple pada pekan lalu kandas. Untuk itu, jaksa ingin langsung bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, guna membahas pengembangan tombol khusus iPhone itu.
"Mellihat betapa gesitnya perusahaan teknologi itu (Apple), dan bagaimana mereka mengembangkan fitur-fitur canggih begitu banyak, saya sangat yakin sekadar membuat fitur atau tombol 'penghancur' adalah hal yang sangat bisa dilakukan," kata Gascon dalam sebuah wawancara dengan The Huffington Post.
Langkah ini sudah didukung oleh sejumlah operator raksasa di Negeri Paman Sam. Sebut saja AT&T, Verizon Wireless, Sprint, dan T-Mobile, yang setuju untuk mulai berbagi daftar seri nomor terkait ponsel yang dicuri.
Upaya ini cukup ampuh, karena akhir tahun lalu ponsel yang hilang tidak lagi mampu mengakses jaringan Wi-FI di AS.
Bukan Kali Pertama
Sebenarnya, cara memblokir ponsel yang dicuri pernah diberlakukan di Inggris. Tapi, pada praktiknya tidak berhasil menghentikan pencurian ponsel.
Bahkan, jika iPhone diblokir, masih dapat terhubung ke hotspot Wi-Fi untuk mengunduh game dan musik, browsing, membuat panggilan Skype, dan mengirim pesan teks memakai WhatsApp.
"Saya amat terganggu dengan fakta lapangan di industri komunikasi mobile, baik di tingkat operator maupun produsen, sangat lamban untuk menanggapi masalah sederhana yang muncul empat atau lima tahun terakhir ini," kata Gascon.
"Tak akan ada banyak waktu terbuang ketika kita sudah menemukan solusi teknologi dari suatu masalah," tandasnya.
Hingga saat ini, juru bicara Apple belum menanggapi permintaan tersebut. (art)
Jaksa Distrik San Francisco meminta Apple untuk segera membuat fitur tambahan, yaitu tombol "penghancur" pada perangkat canggihnya, iPhone.
Hal ini ditujukan untuk menekan peningkatan pencurian ponsel pintar Apple tersebut.
Tombol tersebut diharapkan dapat mematikan fungsi ponsel secara total ketika diambil oleh pencuri. Dengan demikian, harga produk curian Apple itu bisa jatuh di pasar gelap Amerika Serikat.
Permintaan itu sudah disampaikan jaksa setempat, George Gascon, kepada perwakilan Apple, sekitar pekan lalu.
Di seluruh wilayah AS, The Huffington Post melansir, Kamis 4 April 2013, polisi melaporkan lonjakan pencurian ponsel dan tablet, yang umumnya adalah iPhone dan iPad. Belakangan diketahui, barang curian itu diperjualbelikan lagi secara bebas di seluruh wilayah.
Menurut catatan kepolisian, dari 3.190 kasus perampokan yang terjadi di San Francisco pada tahun lalu, hampir separuh atau 1.470 kasus adalah pencurian smartphone juga tablet.
Sayang, pertemuan dengan pihak perwakilan Apple pada pekan lalu kandas. Untuk itu, jaksa ingin langsung bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, guna membahas pengembangan tombol khusus iPhone itu.
"Mellihat betapa gesitnya perusahaan teknologi itu (Apple), dan bagaimana mereka mengembangkan fitur-fitur canggih begitu banyak, saya sangat yakin sekadar membuat fitur atau tombol 'penghancur' adalah hal yang sangat bisa dilakukan," kata Gascon dalam sebuah wawancara dengan The Huffington Post.
Langkah ini sudah didukung oleh sejumlah operator raksasa di Negeri Paman Sam. Sebut saja AT&T, Verizon Wireless, Sprint, dan T-Mobile, yang setuju untuk mulai berbagi daftar seri nomor terkait ponsel yang dicuri.
Upaya ini cukup ampuh, karena akhir tahun lalu ponsel yang hilang tidak lagi mampu mengakses jaringan Wi-FI di AS.
Bukan Kali Pertama
Sebenarnya, cara memblokir ponsel yang dicuri pernah diberlakukan di Inggris. Tapi, pada praktiknya tidak berhasil menghentikan pencurian ponsel.
Bahkan, jika iPhone diblokir, masih dapat terhubung ke hotspot Wi-Fi untuk mengunduh game dan musik, browsing, membuat panggilan Skype, dan mengirim pesan teks memakai WhatsApp.
"Saya amat terganggu dengan fakta lapangan di industri komunikasi mobile, baik di tingkat operator maupun produsen, sangat lamban untuk menanggapi masalah sederhana yang muncul empat atau lima tahun terakhir ini," kata Gascon.
"Tak akan ada banyak waktu terbuang ketika kita sudah menemukan solusi teknologi dari suatu masalah," tandasnya.
Hingga saat ini, juru bicara Apple belum menanggapi permintaan tersebut. (art)
http://teknologi.news.viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar